Cari Blog Ini

Jumat, 27 Januari 2012

Turunnya jumlah peserta KB MKJP

Turunnya jumlah peserta KB MKJP dari tahun ke tahun dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti : 1) ketidaktahuan peserta tentang kelebihan KB IUD. Dimana pengetahuan terhadap alat kontarsepsi merupakan pertimbangan dalam menentukan metode kontrasepsi yang digunakan.2) Kualitas pelayanan KB, dilihat dari segi ketersediaan alat kontrasepsi, ketersediaan tenaga yang terlatih dan kemampuan medis teknis petugas pelayanan kesehatan. 3) Biaya pelayanan yang mahal. 4) Adanya hambatan dukungan dari suami dalam pemakaian alat kontrasepsi. 5) Adanya niat yang timbul dari adanya sikap yang didasarkan pada kepercayaan, norma-norma di masyarakat dan norma pokok yang ada dalam lingkungan. Salah satu norma yang dianut masyarakat adalah pemasangan IUD yang dilakukan di aurat (vagina) sehingga menimbulkan perasaan malu/enggan untuk menggunakan IUD.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) menargetkan 7,3 juta peserta baru program Keluarga Berencana (KB) untuk memenuhi sasaran 62,5% binaan Contraceptive Prevalence Rate (CPR) pada 2012 dengan peserta KB aktif 28,2 juta.
“Dalam upaya meningkatkan capaian CPR tahun 2012 telah dibuat kebijakan untuk meningkatkan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP),” kata Kepala BKKBN Sugiri Syarief di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, dalam rencana kerja pemerintah secara jelas dinyatakan bahwa peserta KB baru dengan MKJP sebesar 12,9% dari sasaran peserta KB baru sebesar 7,3 juta dan KB aktif MKJP ditingkatkan menjadi 25,9%.

Pencapaian target tersebut sudah mempertimbangkan kekuatan SDM, anggaran, dan sasaran pasangan usia subur (PUS) yang ada di masingmasing provinsi, kabupaten/ kota, sampai di lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar